7 Hal Yang Dapat Dilakukan Di
Chiang Mai

Tentang Chiang Mai Thailand

Chiang Mai, yang terletak di pegunungan di bagian utara Thailand, menawarkan kontras yang mencolok dengan kota-kota yang ramai di negara ini dengan suasananya yang tenang dan warisan budayanya yang kaya. Terkenal dengan kuil bersejarahnya seperti Wat Phra Singh dan Wat Chedi Luang, kota ini merupakan pusat spiritual dengan nuansa ketenangan yang nyata. Kota Tua Chiang Mai, kawasan yang dikelilingi tembok dan parit kuno, mengundang penjelajahan dengan jalan-jalan sempit, pasar tradisional, dan toko-toko pengrajin. Kota ini juga merupakan pintu gerbang menuju lanskap subur Thailand utara, yang menawarkan akses ke trekking, suaka gajah, dan desa suku pegunungan. Night Bazaar dan Sunday Walking Street Market yang terkenal adalah surga bagi pembeli yang mencari kerajinan tangan, seni, dan jajanan kaki lima lokal. Suasana Chiang Mai yang santai, ditambah dengan festival budayanya, seperti Festival Lentera (Yi Peng) yang mempesona, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi mereka yang ingin merasakan kekayaan tradisi dan keindahan alam Thailand dalam suasana yang lebih santai.
Baca selengkapnya!

Cuaca chiang mai, Thailand

25°C Light Rain With Thunderstorm
Hujan Ringan disertai Badai Petir
Resep: 0 mm
Kelembaban: 94%
tutupan awan: 75%
Terasa seperti: 28°C
Matahari terbit: Pukul 06.12 WIB
Matahari terbenam: 18:23
Hujan Ringan disertai Badai Petir

25°C Hujan Ringan disertai Badai Petir

Cuaca chiang mai, Thailand
Kembali ke Pilih Lokasi

7 Hal Yang Dapat Dilakukan Di Chiang Mai Thailand

Visi kami adalah membuat daftar terlengkap tentang hal-hal yang dapat dilakukan di Chiang Mai Thailand, sehingga memudahkan Anda dengan cepat memutuskan apa yang harus dilakukan dalam perjalanan Anda.
Kami membantu Anda menikmati setiap momen petualangan Anda dan mengisinya dengan pengalaman tak terlupakan yang disesuaikan dengan minat Anda.

Suaka Hutan Gajah

Suaka Hutan Gajah

4.4

Elephant Jungle Sanctuary adalah proyek ekowisata yang beretika dan berkelanjutan yang berlokasi di Chiang Mai Thailand, berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang aman dan alami bagi gajah. Pengunjung dapat berinteraksi dengan makhluk agung ini melalui aktivitas yang menghormati kesejahteraan mereka, seperti memberi makan, memandikan, dan mengamati mereka di habitat aslinya, sambil mempelajari perilaku dan sejarah mereka. Suaka alam ini menekankan pentingnya konservasi dan pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan gajah Asia dan mempromosikan praktik pariwisata yang bertanggung jawab.

Baca selengkapnya!

Kuil Wat Chedi Luang

Kuil Wat Chedi Luang

4.7

Wat Chedi Luang, terletak di pusat bersejarah Chiang Mai, Thailand, adalah kuil Buddha monumental yang menimbulkan kekaguman dan penghormatan. Dikenal dengan chedi (pagoda) besar bergaya Lanna, yang dibangun pada abad ke-14 dan ke-15, kompleks kuil ini kaya akan sejarah dan makna spiritual. Chedi asli pernah menjadi bangunan tertinggi di Chiang Mai, melambangkan jantung spiritual dan budaya kota. Meski sebagian rusak akibat gempa bumi pada abad ke-16, bangunannya tetap mengesankan dengan kemegahannya dan ukiran gajah rumit yang menghiasi dasarnya.

Halaman kuil sangat luas dan menawarkan tempat peristirahatan yang tenang dari keramaian dan hiruk pikuk kota. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai bangunan di dalam kompleks, termasuk viharn (aula pertemuan) yang elegan dengan tangga Naga (ular) yang mencolok, mural yang indah, dan patung Buddha besar yang dihormati. Wat Chedi Luang juga merupakan rumah bagi pilar kota (Lak Mueang) di Chiang Mai, yang diyakini sebagai rumah bagi roh penjaga kota, sehingga semakin meningkatkan signifikansi kuil ini dalam pengetahuan dan spiritualitas lokal.

Wat Chedi Luang bukan hanya sebuah situs bersejarah; ini adalah pusat pembelajaran dan praktik Buddhis yang hidup. Kuil ini menyelenggarakan obrolan biksu, di mana pengunjung dapat terlibat dalam percakapan dengan biksu berbahasa Inggris, memberikan kesempatan unik untuk belajar tentang agama Buddha dan cara hidup para biksu. Interaksi ini menambah dimensi pribadi dan pendidikan pada kunjungan tersebut, memperkaya pengalaman mereka yang ingin memahami lebih banyak tentang budaya dan spiritualitas Thailand.

Dengan arsitekturnya yang mengesankan, sejarah yang kaya, dan komunitas keagamaan yang aktif, Wat Chedi Luang menawarkan kepada pengunjung gambaran mendalam tentang warisan Buddha Thailand dan tradisi spiritual Chiang Mai yang abadi.

Baca selengkapnya!

Pasar Malam Chiang Mai

Pasar Malam Chiang Mai

3.8

Pasar Malam Chiang Mai, juga dikenal sebagai Pasar Malam Chiang Mai, adalah salah satu atraksi kota yang paling semarak dan ramai, menarik baik penduduk lokal maupun wisatawan. Membentang di sepanjang beberapa blok kota di sepanjang Jalan Chang Klan, tepat di sebelah timur Kota Tua, acara malam ini memanjakan indra Anda, menawarkan beragam barang, makanan, dan hiburan dari sore hari hingga sekitar tengah malam.

Pasar ini terkenal dengan berbagai pilihan kerajinan tangan, seni, pakaian, dan suvenir. Banyak barang yang dijual merupakan barang unik di wilayah ini, yang menampilkan keterampilan dan tradisi suku pegunungan dan pengrajin setempat. Dari tekstil tenunan tangan dan perhiasan perak yang rumit hingga patung kayu berukir dan lentera warna-warni, Night Bazaar memberikan kesempatan sempurna untuk menemukan hadiah dan kenang-kenangan istimewa.

Selain berbelanja, Pasar Malam juga merupakan tempat kuliner yang nikmat. Kedai jajanan kaki lima dan restoran terbuka berjejer di trotoar, menyajikan beragam masakan Thailand dan internasional yang lezat. Pengunjung dapat mencicipi hidangan klasik Thailand seperti pad Thai, ketan mangga, dan salad pepaya pedas, atau menikmati hidangan laut segar yang dipanggang, daging yang ditusuk, dan berbagai pilihan vegetarian. Suasana semarak semakin diperkuat dengan musik live dan pertunjukan yang sering ditemukan di area sekitar.

Bagi mereka yang ingin merasakan budaya lokal dan kehidupan malam, Pasar Malam Chiang Mai adalah kunjungan yang penting. Tempat ini menawarkan kesempatan untuk berbaur dengan penduduk setempat, melatih keterampilan tawar-menawar, dan membenamkan diri dalam semangat hidup dan ramah di Thailand Utara. Apakah Anda berada di sana untuk berbelanja, makan, atau sekadar menikmati suasana, Pasar Malam menyediakan sepotong kehidupan Chiang Mai yang tak terlupakan setelah gelap.

Baca selengkapnya!

Jelajahi kuil Buddha Wat Jet Lin

Jelajahi kuil Buddha Wat Jet Lin

Wat Jet Lin (atau Wat Chet Lin) adalah permata yang kurang dikenal di antara banyak kuil Buddha di Chiang Mai, Thailand, menawarkan tempat peristirahatan yang damai dari tempat-tempat wisata yang lebih ramai. Terletak hanya berjalan kaki singkat dari Wat Phra Singh yang terkenal, di dalam tembok kota tua, Wat Jet Lin menonjol dengan suasananya yang tenang, taman yang indah, dan kolam kecil yang menambah ketenangan tempat tersebut.

Salah satu ciri paling khas dari Wat Jet Lin adalah jalan setapak “dhutanga” (pertapa), yang dikelilingi oleh bambu dan dilapisi dengan batu-batu kecil berbentuk bulat. Jalur ini digunakan oleh para biksu untuk jalan meditasi, sebuah praktik yang membantu mengembangkan konsentrasi dan perhatian. Pengunjung kuil sering kali terpesona oleh suasana tenang dan kontemplatif, sangat kontras dengan hiruk pikuk yang ditemukan di bagian lain kota.

Kompleks candi itu sendiri terdiri dari beberapa bangunan, termasuk viharn utama (aula pertemuan) yang dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit dan arsitektur tradisional bergaya Lanna, sebuah chedi (stupa), dan tempat suci yang lebih kecil. Karya seni dan dekorasinya mencerminkan kekayaan warisan budaya Kerajaan Lanna, dengan mural dan patung yang menggambarkan kisah dan ajaran Buddha.

Wat Jet Lin juga dilengkapi sejumlah kolam teratai, menambah keindahan estetika halaman kuil. Kolam-kolam ini, serta taman yang rimbun, menciptakan suasana indah yang mengundang pengunjung untuk berlama-lama, bermeditasi, atau sekadar menikmati ketenangan dan keindahan lingkungan sekitar.

Mengunjungi Wat Jet Lin memberikan kesempatan unik untuk merasakan tradisi spiritual dan budaya Chiang Mai dalam suasana yang lebih intim, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari momen ketenangan dan refleksi di tengah-tengah permadani budaya kota yang dinamis.

Baca selengkapnya!

Monumen Tiga Raja

Monumen Tiga Raja

Monumen Tiga Raja adalah landmark ikonik yang terletak di jantung Kota Tua Chiang Mai, Thailand. Patung penting ini memberi penghormatan kepada para pendiri kota: Raja Mengrai, pendiri Kerajaan Lanna; Raja Ramkamhaeng dari Sukhothai; dan Raja Ngam Muang dari Payao. Menurut legenda, ketiga raja ini bekerja sama untuk membangun kota Chiang Mai pada akhir abad ke-13, dan monumen tersebut merayakan kolaborasi, persahabatan, dan pendirian kota yang kemudian menjadi ibu kota Kerajaan Lanna.

Terletak di depan Pusat Seni & Kebudayaan Kota Chiang Mai, monumen ini tidak hanya menjadi tempat berfoto yang populer bagi wisatawan tetapi juga merupakan tempat yang dihormati bagi penduduk setempat yang sering datang untuk memberikan penghormatan dan memberikan persembahan. Area di sekitar monumen merupakan pusat budaya dan sejarah yang penting, dikelilingi oleh tembok dan parit kuno yang menceritakan kisah masa lalu kota ini.

Monumen Tiga Raja juga berfungsi sebagai titik fokus untuk berbagai acara budaya dan festival di Chiang Mai, termasuk perayaan tahunan Songkran (Tahun Baru Thailand) dan perayaan tradisional Thailand lainnya. Lokasinya yang sentral di Kota Tua menjadikannya titik awal yang ideal bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan warisan Chiang Mai, dengan banyak kuil, museum, dan situs bersejarah dalam jarak berjalan kaki.

Mengunjungi Monumen Tiga Raja menawarkan sekilas kisah berdirinya Chiang Mai dan memberikan kesempatan untuk mengapresiasi akar sejarah dan tradisi budaya kota yang mendalam. Ini merupakan bukti signifikansi sejarah kota ini dan warisan abadi para pendirinya.

Baca selengkapnya!

Naik Truk Merah atau Songthaew

Naik Truk Merah atau Songthaew

Mengendarai truk merah, atau sebutan lokal “songthaew”, merupakan bagian integral dan otentik dari pengalaman mengunjungi Chiang Mai, Thailand. Truk berwarna merah ini merupakan modifikasi truk pikap dengan area belakang tertutup yang memiliki dua bangku, dan berfungsi sebagai layanan taksi bersama dalam kota dan sekitarnya. Istilah “songthaew” secara harfiah berarti “dua baris” dalam bahasa Thailand, mengacu pada pengaturan tempat duduk di belakang.

Truk merah di Chiang Mai tidak hanya merupakan moda transportasi ekonomis tetapi juga memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari penduduk setempat. Mereka beroperasi di seluruh kota, menavigasi jalur sempit Kota Tua dan jalan yang lebih luas di luarnya. Untuk mendapatkan tumpangan, Anda cukup menandai salah satu kendaraan di jalan, memberi tahu pengemudi tujuan Anda, dan jika rute tersebut sesuai dengan rute mereka, mereka akan mengangguk agar Anda ikut naik. Tarif biasanya dinegosiasikan sebelum perjalanan dimulai, terutama untuk jarak yang lebih jauh atau jika Anda menyewa penyanyi tersebut untuk perjalanan pribadi.

Mengendarai songthaew lebih fleksibel dibandingkan layanan bus reguler, karena tidak ada pemberhentian tetap; penumpang dapat naik dan turun di mana saja sepanjang rute. Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk berinteraksi dengan penduduk setempat, karena Anda akan berbagi perjalanan dengan mereka. Bagi wisatawan, ini adalah sebuah petualangan tersendiri, melewati kendala bahasa dan merasakan ritme kehidupan masyarakat setempat.

Bagi mereka yang ingin menjelajahi Chiang Mai dan sekitarnya seperti warga lokal, menaiki truk merah songthaew menawarkan cara yang praktis, terjangkau, dan mendalam secara budaya untuk berkeliling. Baik Anda pergi ke kuil, pasar, atau memulai perjalanan sehari ke tempat-tempat wisata terdekat, pengalaman truk merah pada dasarnya adalah di Chiang Mai.

Baca selengkapnya!

Makan Kalajengking dengan Tongkat

Makan Kalajengking dengan Tongkat

Menyantap kalajengking di atas tongkat di Pasar Malam Chiang Mai adalah salah satu pengalaman unik dan sekali seumur hidup yang mungkin tidak ingin dilewatkan oleh para pecinta kuliner. Kelezatan yang tidak biasa ini merupakan bukti sifat jajanan kaki lima Thailand yang beragam dan terkadang berani, yang sering kali menantang pengunjung untuk keluar dari zona nyaman kuliner mereka. Pasar malam di Chiang Mai, seperti Chiang Mai Night Bazaar yang terkenal atau Sunday Walking Street Market yang semarak, menawarkan beragam jajanan dan suguhan eksotis, di antaranya kalajengking di atas tongkat telah menjadi semacam ritus peralihan bagi para pecinta kuliner. pelancong yang berani.

Kalajengking biasanya disajikan dengan cara digoreng, sehingga aman untuk dimakan. Sebelum digoreng, mereka dibersihkan dan disiapkan, dengan menghilangkan sengat dan racunnya agar tidak berbahaya. Hasilnya adalah jajanan renyah yang sering digambarkan memiliki rasa yang mirip dengan kulit ayam renyah atau udang goreng, dengan sedikit unsur kebaruan. Penjual biasanya menawarkan berbagai saus celup untuk menemani kalajengking, sehingga pemakan bisa membumbuinya sesuai selera.

Mencoba kalajengking dengan tongkat lebih dari sekedar camilan; ini adalah pengalaman yang mencerminkan petualangan perjalanan yang lebih luas—merangkul budaya, tradisi, dan cita rasa baru. Bagi mereka yang memberanikan diri untuk mencobanya, ini bukan hanya petualangan kuliner unik namun juga kisah berkesan untuk dibagikan, mewujudkan semangat penjelajahan yang begitu jelas diwakilkan oleh pasar malam Chiang Mai.

Baca selengkapnya!